Home >> >>
Isran Noor Tunggu Surat Pemecatan Demokrat
Ahad , 16 Mar 2014, 16:38 WIB
Antara/Nyoman Budhiana
Isran Noor

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Kalimantan Timur Isran Noor mengaku dirinya sedang menunggu surat pemecatan dari partainya dan berencana berkiprah di partai lain.

"Saya sedang menunggu surat pemecatan karena memang sudah mendengar dari dulu, tapi sampai sekarang belum datang," ujarnya ketika ditemui di sela Haul ke-4 Gus Dur dan Kampanye Nasional PPP di Surabaya, Ahad (16/3).

Politisi yang juga Bupati Kutai Timur tersebut memang sudah lama terlibat konflik internal dengan Partai Demokrat. Meski tidak mau menyebut alasan utamanya, namun tidak diundangnya Isran Noor sebagai salah satu kandidat konvensi calon presiden partainya menjadi puncak kekecewaannya.

Bahkan, ia memutuskan ikut sebagai calon presiden dari konvensi rakyat yang digagas KH Salahudin Wahid (adik kandung mantan Presiden Abdurrahaman Wahid). Isran juga mengaku akan berkiprah di partai lain jika sudah mendapat surat pemecatan.

"Tapi partai mana, saya belum tahu, karena belum memikirkannya sampai situ. Yang jelas saya sangat berterima kasih kepada PPP karena diberi kesempatan menjadi salah satu kandidat calon presiden dan wakil presiden," katanya.

Terkait kedatangannya ke kampanye perdana PPP, Isran mengaku datang karena mendengar ada Haul ke-4 Gus Dur. Menurut dia, Gus Dur merupakan bapak bangsa dan salah satu tokoh idolanya.

Ketika disinggung kesiapannya menjadi pendamping Suryadharma Ali di Pemilihan Presiden, pihaknya mengaku siap. Bahkan, ketika disinggung kedekatannya selama ini dengan Prabowo Subianto, Isran tidak mempermasalahkan karena memang belum ada komitmen apapun.

Di bagian lain, kendati jabatannya di partai sangat strategis, namun ia tidak diberi kesempatan sebagai juru kampanye nasional Partai Demokrat. Tidak itu saja, surat izin cuti yang disampaikan ke Gubernur Kalimantan Timur juga belum mendapat balasan.

"Saya tidak jadi jurkamnas Partai Demokrat, apalagi izin cuti belum ada respons, tapi bagi saya bukan masalah kok," kata Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten se-Indonesia tersebut.

Redaktur : Fernan Rahadi
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar