Home >> >>
Anis Matta: Kisah PKS Seperti Cerita Nabi Yusuf ke Istana
Ahad , 16 Mar 2014, 16:38 WIB
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menyampaikan orasinya saat kampanye terbuka di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (16/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) siap merebut kemenangan dalam Pemilu 2014. Presiden PKS Anis Matta dalam orasinya di Kampanye Akbar PKS di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, menyatakan PKS telah melewati babak pertama pergolakan politik.

Kini saatnya PKS mengalihkan fokus ke babak kedua. "Babak kedua adalah menuju Istana Presiden," ujar Anis yang disambut seruan takbir dari 150 ribu kader, simpatisan dan masyarakat umum yang memadati SUGBK.

Kondisi PKS saat ini, ungkap Anis, dianalogikan seperti kisah Nabi Yusuf AS. Babak pertama adalah saat Nabi Yusuf memperoleh pertolongan Allah untuk keluar dari sumur. Babak kedua yaitu perjalanan Nabi Yusuf menuju Istana Mesir.

"Kita rebut Jakarta, kita rebut Indonesia. Insya Allah!" teriak Anis Matta. Memulai orasinya, Anis Matta mengajak kader PKS mendoakan warga Riau yang sedang ditimpa musibah kabut asap. "Semoga Allah Swt mengangkat bencana yang menimpa saudara-saudara kita di Riau," kata Anis.

Anis berkata ada 3 syarat yang harus dipenuhi jika PKS ingin  memenangkan Pemilu. Pertama, ungkap Anis, kader harus menyerahkan diri dalam bentuk tawakal kepada Allah Swt. Kedua kader PKS harus terus menjaga soliditas ukhuwah. Terakhir harus terus melakukan kerja keras.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Elba Damanhuri
Sumber : Siaran Pers
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar