Supaya angka golput tidak tinggi masyarakat perlu didorong untuk menggunakan hak pilihnya.
REPUBLIKA.CO.ID, BANGGAI -- Anggota Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri mengatakan golongan putih (Golput) atau tidak menggunakan hak suara dalam pemilu tidak menyelesaikan masalah untuk perbaikan pemerintahan yang akan datang.
"Pilih pemimpin dan wakil rakyat yang baik sebab golput tidak menyelesaikan masalah," kata Salim Segaf Al Jufri di Banggai, Sulawesi Tengah, Ahad (15/3).
Menurut Salim yang juga Menteri Sosial, masyarakat perlu memberikan hak suaranya dan fokus kepada calon pemimpin serta wakil rakyat yang benar-benar berjuang untuk mereka.
Kemungkinan angka golput pada pemilu legislatif 9 April 2014 cukup tinggi karena masyarakat apatis dan tidak percaya terhadap partai politik.Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro memperkirakan angka golput bisa mencapai di atas 30 persen.
Lunturnya kepercayaan masyarakat terhadap partai politik disebabkan tingginya kasus korupsi yang melibatkan oknum dan petinggi partai.
Terkait ancaman golput tersebut, Salim Segaf Al Jufri yakin partainya masih tetap dapat meraih suara cukup mencapai "electoral threshold" atau ambang batas minimal perolehan suara parlemen 20 persen. "Kader kita banyak yang bagus, memang ada yang terkena masalah tapi tidak banyak," ujar Salim