Home >> >>
Pemuda Pancasila Diberi Kebebasan Memilih Dalam Pemilu
Senin , 17 Mar 2014, 11:06 WIB
Massa yang tergabung dalam Pemuda Pancasila berunjuk rasa di depan Gedung Kedubes Australia di Jakarta, Selasa (26/11). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Daerah Istimewa Yogyakarta (PP DIY) memberi kebebasan kepada anggotanya untuk memilih calon legislatif (Caleg). Hanya dalam memilih Caleg diharapkan tidak menggunakan atribut Pemuda Pancasila.

Demikian ditandaskan Ketua MPW PP DIY, Faried Jayen kepada wartawan di sela-sela  rapat konsolidasi PP DIY di Yogyakarta, Ahad (16/3) malam. Rapat konsolidasi ini dihadiri anggota dari empat kabupaten dan satu kota.

Saat ini, jelas Faried, anggota DPW PP DIY ada 18 anggota yang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten/Kota, dua orang DPRD Provinsi, dan dua orang DPR RI. "Perintah organisasi, dukung yang menjadi Caleg, dengan syarat tidak boleh keluar pakai atribut," kata Faried. 

Dijelaskan Faried, PP DIY memiliki anggota sebanyak 20 ribu orang. Sedang rapat konsolidasi ini dimaksudkan untuk memperkuat organisasi di tingkat wilayah DIY. 

"Malam ini kita kumpul di sini untuk silaturahmi dan memperbaiki struktur dan lembaga di DIY. Bagi anggota yang tidak loyal lagi kita reshuffle, kita akan segera mendata anggota yang sudah tidak aktif lagi," kata Faried Jayen.

Ketika ditanya tentang dukungan terhadap calon presiden, MPW PP DIY sejalan dengan PP Pusat yang akan mendukung satu orang calon atau sama sekali tidak. Namun hingga kini belum ada calon presiden yang bakal didukungnya. "Keputusannya menunggu perintah pusat," katanya.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Heri Purwata
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar