Home >> >>
Jimly: Perbuatan Prabowo Bukan Kampanye Hitam
Kamis , 27 Mar 2014, 09:13 WIB
Republika/ Yasin Habibi
Jimly Ashiddiqie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mengatakan, black campaign (kampanye hitam) bukan dilakukan peserta pemilu. Tetapi sering dilakukan pendukung  untuk membuat pemilu kacau.

Meski bukan dilakukan calon dan partai politik, dia menjelaskan, mereka harus memberikan imbauan dan kontrol terhadap pendukung untuk tidak melakukan perbuatan yang bisa merusak proses demokrasi.

"Saya berharap ada rasa tanggung jawab dari pimpinan partai untuk menggunting pendukungnya supaya tidak meneruskan," kata Jimly setelah menjadi pembicara di rumah kebangsaan Jl Patimura, Rabu (27/3).

Jimly mengungkapkan, selain kampanye hitam, ada juga kampanye negatif. Mantan Ketua MK itu menjelaskan, kampanye jenis ini  itu tidak ada masalah sepanjang objektif dan terukur. Dia pun mencontohkan, tindakan Prabowo menyampaikan isitilah boneka politik saat berkampanye itu tidak masalah.

"Itu kan tidak mengarah ke siapa-siapa, tidak masalah, itu namanya negative campaign," ujarnya. Kata Jimly, hal terpenting yang harus dicegah adalah black campaign bukan negative campaign. Jadi masing-masing calon dan partai harus mencegah black campaign.

Begitu juga masalah foto. Dia menjelaskan,  hal itu juga pernah terjadi di negara Amerika terhadap peserta pemilu yang saat ini menjadi presiden (Obama). Jimly mencontohkan ketika Obama menjadi capres di periode pertama, ada yang menyebar foto Obama menggunakan pakai sorban seperti Yasser Arafat.

"Itu mau beri image kalau dia itu orang islam. Dekat dengan teroris. Artinya di Amerika ada,"katanya.Tetapi kata Jimly meski di Amrika ada, jangan ditirukan di Indonesia. Justru harus ditiadakan, karena tidak sesui dengan negara demokrasi.

"Tahapan demokrasi di abad 21 tidak membolehkan itu. Malu-maluin," kata Jimly.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : C62
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar