Home >> >>
Diusulkan Sebagai Cawapres Lukman Mengaku Tak Pantas
Ahad , 11 May 2014, 14:50 WIB
Republika/Wihdan Hidayat
Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Umum DPP PPP Lukman Hakim Saifuddin mengatakan dirinya tidak pantas untuk dicalonkan menjadi wakil presiden karena jabatan tersebut harus diisi oleh orang-orang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas tertentu.

"Saya harus jujur menyatakan bahwa jabatan itu untuk saat ini bukanlah posisi yang layak dan pantas untuk saya duduki," ujar Lukman Hakim Saifuddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Ia sangat mengapresiasi pihak-pihak yang mengusulkan dirinya sebagai cawapres, tapi dengan segala hormat dirinya bukanlah pribadi yang tepat untuk mengemban amanah dan tanggung jawab tersebut.

"Saya harus bertanggung jawab untuk tidak mengecewakan mereka akibat kelewat berlebihan dalam mengukur kapasitas dan kapabilitas saya," kata dia.

Ia mengungkapkan kompleksitas persoalan bangsa dan negara sebesar Indonesia haruslah dihadapi dengan kebersamaan semua komponen dan golongan warga bangsa.

"Dibutuhkan dwi-tunggal pasangan Presiden dan Wakil Presiden yang benar-benar telah selesai dengan dirinya sendiri, sehingga mampu memimpin kita semua menapaki masa depan dengan gemilang," kata dia.

Terkait dengan adanya pemberitaan tentang dirinya yang akan dipasangkan dengan ARB sebagai capres-cawapres karena dinilai sebagai salah satu kader terbaik PPP, ia menilai dirinya bukanlah yang terbaik di PPP.

"Masih banyak kader-kader PPP lainnya yang lebih baik, ada Pak SDA, ada beberapa Waketum, ada kader muda Romahurmuziy, dan lain-lain," ujar dia.

Sebelumnya partai Golkar menawarkan Wakil Ketua Umum PPP Lukman Hakim Saifuddin menjadi cawapres pendamping Aburizal Bakrie selaku capres.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar