REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Juru bicara tim pemenangan capres dan cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla, Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, pasar tradisional mendapatkan perhatian khusus bagi pasangan yang disokong PDIP, Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI itu.
"Ke daerah mana pun berkunjung, Jokowi selalu menyempatkan diri mampir di pasar tradisional dan berbincang dengan para pedagang maupun masyarakat yang ditemui di pasar-pasar tersebut, seperti halnya blusukan ke pasar tradisional Bringharjo, Yogyakarta pada Senin ini," kata Ferry, di Jakarta, Senin (2/6).
Menurut dia, Jokowi tahu dan sadar betul, bahwa pasar tradisional yang becek dan bau itu adalah pusat interaksi wong cilik. "Tentu saja Jokowi tidak sekadar datang ke pasar tradisional. Jokowi mempunyai konsep besar memberdayakan rakyat kecil di balik pasar tradisional itu. Jokowi paham benar bahwa pasar tradisional harus diselamatkan dan dimajukan," kata mantan politikus Partai Golkar itu.
Ferry menjelaskan, selama 2007-2011 jumlah pasar tradisional menyusut 29 persen, sedangkan gerai pasar modern tumbuh 75 persen. Apalagi, 95 persen pasar tradisional berusia di atas 25 tahun sehingga perlu direvitalisasi. "Pasar tradisional menjadi harapan bagi Unit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang jumlah unit usahanya berkontribusi mencapai 99,99 persen, sedangkan unit usaha besar hanya berkontribusi sebesar 0,01 persen," kata Ferry.
Data tersebut, lanjut dia, membuktikan bahwa walau pasar tradisional menjadi pusat perekonomian rakyat, keberpihakan negara terhadap sirkulasi utama ekonomi kerakyatan itu sangat rendah. Dia menyatakan, negara telah memberikan proteksi yang sangat minim bagi pasar tradisional, tetapi sebaliknya membiarkan bahkan mengizinkan pasar-pasar modern bertumbuh pesat. Malahan, pasar tradisional di banyak tempat perlahan-lahan mati digilas pasar modern.
"Ternyata Jokowi dan Jusuf Kalla mempunyai pemikiran yang sama tentang pasar tradisional. Kita tentu masih ingat cawapres Jusuf Kalla pernah mengatakan indikator baik atau buruknya perekonomian Indonesia bukan terletak pada pasar modal, melainkan pada sektor riil, yakni di pasar, seperti Pasar Tanah Abang, Pasar Senen, Pasar Kliwon dan lainnya," katanya.