REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat memberi sinyal tidak ada jaminan bagi pemenangkonvensi untuk diusung sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2014. Penetapan capres Demokrat masih menunggu hasil pemilu legislatif (pileg).

"Kita mau lihat hasil pileg dulu," kata Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, E.E. Mangindaan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (17/2).

Mangindaan menjelaskan apabila pada Pileg 2014 Demokrat berhasil meraih 15 persen suara, maka kemungkinan pemenang konvensi diusung sebagai carpes terbuka lebar. Namun andaikata suara Demokrat hanya mencapai 7 atau 10 persen, maka kemungkinan besar pemenang konvensi gagal diusung menjadi capres. "Pileg misalnya 7 atau 10 persen sangat tergantung. Kalau 15 persen kita mungkin bisa jadi calon presiden," ujarnya.

Demokrat sudah menyiapkan skenario lain apabila suara mereka tidak berhasil menembus angka 15 persen. Skenario itu menurut Mangindaan adalah menjadikan pemenang konvensi sebagai cawapres. "Mungkin bisa cawapres," katanya.

Mangindaan membantah konvensi Demokrat gagal menaikan elektabilitas partai. Sebab menurutnya selalu terbuka kemungkinan bagi Demokrat untuk mencari solusi alternatif untuk pemenang konvensi. "Tapi tidak ada istilah gagal. Mungkin bisa jadi cawapres, menteri dari partai lain," ujarnya.