Capres dari PKB Rhoma Irama bersiap menyanyi di hadapan massa simpatisan PKB dalam kampanye terbuka di Pulo Mas, Jakarta, Senin (24/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai membuka opsi untuk berkoalisi. Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu antara lain mempertimbangkan untuk berkoalisi dengan PDIPerjuangan (PDIP).
Ketua Fraksi PKB di DPR RI Marwan Jafar mengatakan, ada kecocokan antara basis massa PKB dengan PDIP. Karena itu, ia menilai, tidak akan ada persinggungan apabila memang partainya akan berkoalisi dengan PDIP. "Salah satu opsi koalisinya juga memang dengan PDIP," kata dia, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (25/3).
Baik PKB atau pun PDIP sudah mengusung nama untuk menjadi capres. PDIP menyodorkan sosok Joko Widodo (Jokowi). Sementara PKB mengusung tiga nama sebagai kandidat. Yakni Jusuf Kalla, Mahfud MD, dan Rhoma Irama. Kondisi ini menjadi pertimbangan tersendiri dalam membangun koalisi. Namun Marwan enggan terlebih dulu membicarakannya. "Itu nanti, itu kita tentukan nanti setelah Pileg (Pemilu Legislatif)," kata dia.
Marwan mengatakan, dinamika politik berkembang. Selain itu, perolehan kursi pun akan masuk pertimbangan terkait dengan posisi capres/cawapres. Ia mengatakan, semua itu akan lebih terang nanti setelah pelaksanaan Pileg. "Hari ini posisinya, posisi PKB masih mencapreskan tiga orang itu," ujar dia.