REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam diimbau untuk menggunakan hak pilihnya. Mereka diharapkan mencoblos parpol Islam. Pencoblosan nantinya akan memperkuat posisi tawar parpol Islam di kancah perpolitikan nasional.
“Jadi kami lihat parpol Islam ini harus kuat,” jelas Pendiri Lembaga Studi Agama dan Filsafat, Dawam Raharjo, saat dihubungi, Selasa (1/4). Selama ini parpol Islam dinilainya mendapat serangan berbagai pihak. Media massa dan survei politik menyudutkan parpol Islam.
Pemberitaan negatif menjadi salah satu senjata menyerang parpol Islam. Ditambah lagi dengan sejumlah survei politik yang selalu menyatakan perolehan suara parpol Islam minim.
Dawam menyatakan itu semua memunculkan aroma pesimistis terhadap kekuatan parpol Islam. Pihaknya mengajak sejumlah cendikiawan muslim untuk menyerukan coblos parpol Islam. Mereka diyakini mampu menjadi penghimpun kekuatan suara pada pileg tahun ini.
Selain itu, parpol Islam menurutnya harus mampu menentukan arah kepemimpinan Indonesia ke depan. Pengusungan capres dan cawapres, menurutnya, harus diperankan parpol Islam. Mereka nantinya yang akan mewarnai dinamika politik Indonesia lima tahun kedepan. Semua itu menurutnya sangat mungkin terjadi jika perolehan suara parpol Islam mampu melebihi ambang batas presidensial.
Ketua Umum Majlis Intelektual Ulama Muda Indonesia, Dr Hamid Fahmy Zarkasyi, menyatakan saat ini pemikiran Islam sudah mengarah kepada keberpihakan terhadap parpol Islam. “Sekarang ini Islam yes partai Islam juga yes,” paparnya.
Pendapat itu diutarakannya dalam sejumlah perhelatan pemikiran Islam tingkat internasional di berbagai negara. Pihaknya menyatakan ada saja yang pesimistis terhadap kekuatan parpol Islam, namun pandangan seperti itu cukup dijadikan masukan yang kemudian harus diimbangi dengan semangat kekuatan parpol Islam.