Gerindra Waspadai Kecurangan Penghitungan Suara
Jumat , 11 Apr 2014, 16:42 WIB
Ketua Dewan Pembina sekaligus Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pengarahan dan pengawasan perhitungan cepat sementara Pemilihan Umum Legislatif di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (9/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil hitung cepat (quick count) suara pemilu legislatif (pileg) sejumlah lembaga survei menunjukkan Partai Gerindra masuk dalam tiga besar. Namun DPP Partai Gerindra meminta para calon anggota legislatif (caleg) dan kadernya untuk tetap waspada.

"Seperti yang dikatakan Bapak Prabowo Subianto bahwa caleg Gerindra jangan terlalu bereuforia melihat hasil quick count," ujar Ketua Badan Pemenangan Nasional Pemilu Legislatif 2014 Partai Gerindra, Moekhlas Sidik, Jumat (11/4).

DPP Partai Gerindra melihat masih adanya dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan pileg. Karena itu, Moekhlas mengatakan, berbagai elemen partainya harus terus mengawal penghitungan suara sampai selesai.

Ia mengatakan, masih ada proses panjang penghitungan suara mulai dari desa hingga ke tingkat nasional. "Dari proses yang panjang itulah potensi kecurangan sangat mungkin terjadi.” tutur Moekhlas.

Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) versi Indikator Politik Indonesia, Partai Gerindra duduk di posisi ketiga dengan raihan 12,2 persen. Namun Moekhlas mengingatkan itu bukan hasil pasti. Sehingga, ia mengatakan, DPP meminta jajaran partainya untuk tetap waspada dan melakukan pemantauan.

"Seluruh caleg dan kader Gerindra telah kami instruksikan untuk terus melakukan pengawalan dan pengawasan hingga seluruh proses penghitungan suara berakhir," kata dia.



Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar