IHSG Akan Melorot Jika Jokowi Mundur dari Capres
Jumat , 11 Apr 2014, 17:01 WIB
Republika/Wihdan Hidayat
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom menilai Gubernur DKI Joko Widodo akan menentukan nasib Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa minggu ke depan.

Satu hari usai Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif, IHSG anjlok 92,09 poin atau 1,87 persen ke level 4.829,33. Hal itu disebabkan oleh hasil hitung cepat (quick count) yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.

Direktur Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, dalam jangka pendek, IHSG akan dipengaruhi oleh Jokowi. "Kalau saya ngomong sama investor-investor, mereka suka Jokowi. Kalau Jokowi tiba-tiba hilang dari (calon presiden) itu pasti ada sentimen negatif," ujar Purbaya, Jumat (11/4).

Ia mengatakan, dalam beberapa minggu ke depan, arah IHSG tidak jelas. "Seminggu dua minggu ya seminggu ini akan arahnya tidak jelas. Naik dikit turun dikit," ujarnya.

Menurut dia, jika Jokowi hilang dari bursa, ketidakpastian baru akan muncul. Pasar tidak menyukai ketidakpastian. Jika ketidakpastian meningkat, pasar akan melakukan aksi jual. Namun, pengaruh tersebut hanya bersifat sementara.

"Nanti begitu jelas koalisi, akan naik. Mereka lihat yang ada siapa. Bisa membawa kemajuan apa tidak," ujarnya.



Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Satya Festiani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar