Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menggunakan hak pilih di TPS 32, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4). (Republika/ Wihdan)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suara untuk mengevaluasi pencapresan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical, semakin kencang.
Ketua DPP Partai Golkar Yoris Raweyai mengatakan, suara di kader di tingkat daerah menghendaki agar keputusan rapat pimpinan nasional (rapimnas) ke-5 Partai Golkar 2013 bisa dijalankan.
"Harus ada evaluasi menanggapi hasil pileg kemarin. Itu juga terkait dengan pentingnya siapa yang pantas jadi capres dari Golkar," kata Yoris, ketika dihubungi RoL, Sabtu (12/4). Kata dia, tidak menutup kemungkinan pencalonan Ical sebagai capres lewat rapimnas 2012, bisa dianulir.
Yoris mengungkap, ada dua keputusan Rapimnas Partai Golkar 2013 lalu. Diantaranya, mengkaji ulang perolehan suara partai di Pileg 2014. Hal itu dilakukan, jika perolehan suara partai di pileg berada di bawah target. Target suara Golkar sebesar minimal 22 persen suara nasional, dengan menguasai 27 sampai 35 persen kursi di DPR RI.
Akan tetapi, dikatakan dia, perolehan suara Golkar dalam hasil hitung cepat pileg, Rabu (9/4), hanya mencapai 14 persen. Menurut Yoris, perolehan suara 2014 itu, adalah kemerosotan partai. Hasil tersebut, pun dikata Yoris bisa berpengaruh pada peluang pemenangan capres dari Golkar.
Keputusan rapimnas 2013 selanjutnya, dikatakan Yoris adalah menginstruksikan kepada rapimnas 2014, sebagai forum untuk menetapkan calon wakil presiden (cawapres). Akan tetapi, Yoris mempertanyakan partai yang ingin disanding dengan Ical jika melihat suara Golkar yang rendah, juga elektabilitas Ical yang minim.
"Fakta politik sekarang yang menghendaki perlunya evaluasi. Termasuk mengevaluasi keputusan partai soal pencapresan," kata Yoris. Dengan hasil pileg 14 persen, dikatakan dia, tidak akan membawa harapan untuk memenangkan Ical dalam bursa capres pilpres mendatang.