Suara Umat Islam Diminta Tidak Ditransaksikan
Jumat , 18 Apr 2014, 09:32 WIB
www.suara-islam.com
Parpo Islam di Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Presidium Solidritas Umat Islam Indonesia (SOMASI) Yogyakarta, yang juga Ketua Majelis Wilayah KAHMI Yogyakarta, Zulkifli Halim meminta kepada partai politik berbasis massa Islam agar tidak mentransaKsikan suara umat Islam.

Partai politik berbasis massa Islam, menurut Zulkifli, tidak seharunya melakukan manuver-manuver politik seenaknya, menjajakan suara seenaknya seperti barang dagangan murahan. Partai politik berbasis massa Islam harus memperhatikan suara yang berkembang dalam umat Islam.

“Saat ini kita dipertontonkan aksi-aksi beberapa elit politik berbasis massa Islam yang dengan seenaknya mentransaksikan suara umat Islam. Dalam konteks pemilihan presiden nanti, partai politik berbasis massa Islam seharusnya bertanya kepada umat Islam, apa yang menjadi keinginan umat Islam. Partai politik berbasis massa Islam harus bersyukur masih dipercaya, tidak tinggalkan oleh umat Islam”, ungkap Zulkifli Halim.

Aspirasi yang berkembang di beberapa tokoh Islam di Yogyakarta cenderung menginginkan agar partai berbasis massa Islam agar bersatu dan mengusung capres – cawapres, dengan membawa agenda perbaikan bangsa yang jelas. Umat Islam tidak kekurangan figur yang bisa diusung untuk menjadi capres - cawapres.

Tokoh-tokoh umat Islam di Yogyakarta menyayangkan aksi-aksi sejumlah elit politik berbasis massa Islam yang menjajakan suara umat Islam seenaknya. Partai politik berbasis massa Islam harus mengoptimalkan kepercayaan masyarakat dengan sebaik-baiknya. "Jika partai berbasis massa Islam ini tidak mendengarkan aspirasi yang berkembang dalam umat Islam, maka jangan berharap di periode-peride pemilu yang akan datang akan dipercaya kembali oleh umat Islam”, tutup Zulkifli.  

Redaktur : Joko Sadewo
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar