SDA Diminta Klarifikasi Dukungan ke Prabowo di Rapimnas
Sabtu , 19 Apr 2014, 20:32 WIB
Republika/Yasin Habibi
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rommy Romahurmuzy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapimnas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membahas dua agenda utama. Pertama adalah evaluasi pileg. Kedua evaluasi konflik internal.

"Keduanya akan dibahas serius malam ini," jelas Sekjen PPP, Romahurmuziy, di Jakarta, Sabtu (19/4).

Evaluasi konflik internal partai terkait manuver politik ketua umum Suryadharma Ali (SDA) yang membawa PPP berkoalisi dengan Gerindra. Penyelesaian akan dilakukan dengan islah dan tabayun.

Dalam forum yang dihadiri jajaran pengurus PPP itu, SDA akan diberi kesempatan untuk memberikan klarifikasi atas sejumlah manuver politik yang dilakukannya. Peserta rapat kemudian akan memberikan pandangannya. Bisa saja ada yang menerima atau sebaliknya. "Tentunya harus dijawab," jelas Romi. 

Menurutnya, SDA akan berjiwa besar jika hadir untuk klarifikasi itu semua. Jika klarifikasi bisa diterima, maka masalah selesai, tidak ada lagi perbedaan pendapat. Langkah berikutnya adalah penyamaan persepsi.

Romi menyatakan, PPP sudah terbiasa mengakomodasi perbedaan pendapat dengan bijaksana. Semua perbedaan pendapat yang melampaui AD/ARR partai bisa direkonsliasiasi ke titik nol. 

Rapimnas nanti dimaksudkan untuk merekonsiliasi semua perbedaan yang ada. Tema rapat malam ini adalah merangkai islah menuju berkah. 

Romi enggan mengira rekomendasi atau hasil rapimnas. Apa yang akan terjadi di rampimnas nanti tergantung peserta. "Semua diserahkan kepada mereka untuk menyampaikan pendapatnya. Tentu kami berharap ini berakhir dengan baik," ujarnya.

Romi menegaskan, posisi aturan main partai beruapa AD/ART adalah di atas segalanya. Semua pengurus, tidak terkecuali SDA, harus mentaati itu. Ada konsekuensi yang harus diberikan jika mekanisme itu diabaikan. 

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Erdy Nasrul
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar