Parpol Islam Dikritik Pragmatis
Ahad , 20 Apr 2014, 15:37 WIB
Partai Islam

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG -- Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr Ahmad Atang, MSi berpendapat koalisi antara partai-partai politik Islam dalam mengusung calon presiden sulit diwujudkan.

"Partai cenderung pragmatis, sehingga sulit untuk mempertemukan karena memang tidak ada figur yang diandalkan untuk dapat mempersatukan seluruh kekuatan Islam," kata Pembantu Rektor I UMK itu di Kupang, Ahad (20/4), terkait wacana Koalisi Partai Politik Islam.

Wacana Koalisi Parpol Islam mulai muncul pascapenghitungan suara cepat hasil Pemilu Legislatif 2014, yang dilakukan sejumlah lembaga survei.

Dari Hasil penghitungan cepat itu menunjukkan sejumlah parpol Islam seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) meraih suara cukup signifikan.

Secara sosiologis, kata Ahmad Atang, Islam Indonesia terpolarisasi dalam segmen Islam santri, abangan dan priyayi. Watak keIslaman yang demikian tidak mudah digiring ke ranah politik. Watak keIslaman yang nasionalis lebih mendominasi kalangan santri.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Antar
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar