Mukernas PPP Bakal Bahas Rekomendasi Mbah Mun
Rabu , 23 Apr 2014, 02:00 WIB
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (kiri) mencium tangan Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimun Zuber (kanan) usai rapat pleno Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PPP di Jakarta, Selasa (22/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi mengungkapkan, Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III PPP yang akan digelar di Cisarua, Bogor, Rabu (23/4) akan membahas amanat yang disampaikan Ketua Majelis Syariah PPP KH. Maimun Zubair.

Mbah Mun, sapaan akrab Kiai Maimun, merekomendasikan untuk menganulir keputusan kedua kubu yang bersengketa. Termasuk pemecatan yang dilakukan baik oleh kubu Suryadharma Ali maupun kubu Romahurmuziy.

Arwani mengatakan, agenda utama Mukernas III PPP adalah pembahasan evaluasi penyelenggaraan pemilu legislatif, strategi pemilu presiden dan Islah dua kubu. Apabila memang Islah itu benar terjadi, kata dia, maka konsekuensinya bagaimana keputusan kedua kubu yang berkonflik selama ini.

"Sesuai amanat Mbah Mun, keputusan-keputusan itu harus dianulir. Tapi itu baru imbauan, kita tunggu apakah itu akan jadi keputusan Mukernas III atau tidak," ujarnya kepada RoL, Rabu (23/4).

Apabila itu menjadi keputusan mukernas, jelas dia, maka semua keputusan yang ditetapkan oleh pihak SDA dan yang berlawanan akan tidak berlaku.

Diantara keputusan dua kubu yang harus dianulir tersebut adalah pemecatan beberapa pengurus DPP PPP baik dari kubu SDA atau yang berseberangan. Termasuk bentuk dukungan kubu SDA terhadap Prabowo Subianto.

Sementara itu pihak pro SDA, Wakil Sekjen PPP Saifullah Tamliha menegaskan hingga saat ini keputusan dukungan pihaknya terhadap Prabowo Subianto belum berubah. Dan tidak ada istilah anulir. "Belum ada pembatalan," ujarnya.

Namun ia menegaskan bahwa dukungan tersebut belum dituangkan secara resmi dalam bentuk tertulis oleh Partai. Ia pun memastikan semuanya menunggu hasil pertemuan Islah kedua belah pihak dari kelompok pro SDA dan yang berseberangan.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Amri Amrullah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar