Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (kanan) berbincang dengan Sekjen PPP M Romahurmuziy (kiri) usai melakukan pertemuan tertutup jelang Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Cisarua, Bogor, Rabu (23/4). ( Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti LIPI, Firman Noor memperkirakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak akan membuang peluang untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra. Meski pun langkah itu ditentang sebagian pihak di tingkat internal.
"Suryadharma Ali mulai sadar ada yang salah dengan manuvernya karena tidak melibatkan pihak partai lainnya. Kini saatnya bagi Suryadharma untuk melembagakan koalisi antara PPP dengan Gerindra," kata Firman Noor, Kamis (24/4).
Menurutnya, beberapa faksi memang cukup eksis di internal. Sebut saja wakil ketua Emron Pangkapi dan sekjen M Romahurmuzy.
Karenanya, Suryadharma tidak bisa bermanuver sendiri menjalin koalisi dengan Gerindra serta mendukung Prabowo Subianto sebagai capres tanpa melibatkan elemen partai lainnya.
"Saat ini Suryadharma cukup bijak dengan tidak menyangsikan keberadaan mereka dan berusaha menjalin islah. Dulu dia memang cukup percaya diri bermanuver atas nama partai, tetapi ternyata situasi berubah karena ada pihak internal yang tidak sepakat," tuturnya.
Menurut Firman, kepanikan sesaat karena perolehan suara PPP yang tidak memuaskan dan dikaitkan dengan manuver Suryadharma Ali mendekati Partai Gerindra itu cukup konyol.
Sebelumnya, manuver Suryadharma yang menghadiri kampanye Gerindra dan menyatakan mendukung Prabowo mendapat tentangan internal partai.
Konflik diperkirakan akan segera berakhir menyusul pertemuan antara elite partai yang dipimpin ketua majelis syariah DPP KH Maemoen Zubair di sebuah hotel di Jakarta, Selasa (22/4) malam.
Pertemuan tersebut dihadiri Suryadharma, Romahurmuziy, wakil ketua umum Hasrul Azwar dan Lukman Hakim Saifudin, serta ketua majelis pertimbangan KH Zarkasih Nur.
Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan untuk melakukan konsolidasi organisasi secara menyeluruh untuk persiapan menghadapi pilpres 9 Juli 2014.