Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan orasi politik saat rapat umum Partai Demokrat di Jakarta, Kamis (3/4).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti senior bidang politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) R Siti Zuhro memperkirakan Partai Demokrat memiliki peluang membangun poros baru koalisi dengan merangkul partai-partai Islam menengah.
"Saya melihat Partai Demokrat menggagas poros baru koalisi setelah mencermati situasi yang berkembang, ternyata partai-partai
menengah belum mengerucut ke partai-partai besar," kata Siti Zuhro pada diskusi "Mencari Cawapres Ideal 2014" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (24/4).
Menurut Siti Zuhro, hingga dua pekan setelah penyelenggaraan Pemilu Legislatif 2014, partai menengah masih pada posisinya
masing-masing, belum ada langkah-langkah ingin bergabung dengan partai besar yang ada yakni PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerindra.
Dari seluruh partai yang ada, kata dia, baru PDI Perjuangan dan Partai Nasdem yang memiliki kepastian akan membangun koalisi.
Kemudian, Partai Hanura mendekati Partai Golkar.
"Partai-partai lainnya belum kepastian ingin berkoalisi dengan partai apa," katanya.
Bahkan, kata dia, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ketua umumnya, Suryadharma Ali, menghadiri kampanye besar Partai Gerindra di Senayan Jakarta, yang menyatakan akan berkoalisi, ternyata mengalamai kisruh di internal partai dan saat ini membatalkan rencana koalisi.
Sementara itu, pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ke KPU sudah harus dilakukan pada akhir Mei mendatang.
Karena belum ada kepastian tersebut, kata Siti Zuhro, Partai Demokrat kemudian berinisiatif untuk membangun poros koalisi dengan
partai-partai Islam menengah seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta mungkin juga dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PPP.
"Jika poros koalisi ini berhasil dibangun, Partai demokrat bisa mengusung capres dari kadernya atau bergabung dengan partai Gerindra dengan mengusung Prabowo sebagai capres," katanya.
Siti Zuhro menilai, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, adalah figur ahli strategi sehingga dia akan terus membaca situasi dan melamkukan langkah terbaik.