Tak Ada 'Jumat Suci', Megawati Pilih Bercocok Tanam
Jumat , 25 Apr 2014, 13:27 WIB
Antara/Ismar Patrizki
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyampaikan orasi politik saat kampanye akbar di Alun Alun Sukoharjo, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dipastikan tidak akan mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi) pada  Jumat ini.

Megawati dijadwalkan mengisi waktu luang dengan beristirahat di Bogor. "Ibu mau istirahat sambil bercocok tanam di Bogor," kata Sekretaris Jendral DPP PDIP, Tjahjo Kumolo kepada wartawan di kediaman Megawati Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/4).

Tjahjo menjelaskan soal istilah "Jumat Suci". Menurutnya, Jumat diidentikan dengan hari penetapan Jokowi sebagai capres. Tak heran jika banyak orang berandai-andai hari Jumat akan dijadikan momentum deklarasi cawapres Jokowi. Padahal, kata Tjahjo, bisa saja deklarasi cawapres Jokowi diumumkan di luar hari Jumat.

"Bisa ya bisa tidak. Kan pada prinsipnya semua hari itu baik," ujar Tjahjo.

Sampai sekarang kata Tjahjo, baik Megawati dan Jokowi sama-sama belum memutuskan cawapres. " Jujur sampai hari ini yang saya ketahui belum ada keputusan siapapun cawapres yang dipilih oleh Bu Mega, pak Jokowi," katanya.

Sebelumnya istilah Jumat Suci dilontarkan Wakil Sekretaris Jendral PDIP, Achmad Basarah kepada wartawan, Kamis (24/4). Basarah mengatakan hari Jumat menjadi salah satu hari penting bagi PDIP karena proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibacakan Saoekarno dilakukan hari Jumat.

Megawati juga mengumumkan Jokowi sebagai capres pada hari Jum'at. "Kami menyebutnya Jum'at suci," ujar Basarah. Gara-gara ucapan Basarah kemarin, sejumlah pihak berspekulasi Megawati dan Jokowi akan mengumumkan cawapres pada hari ini.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar