Jokowi: Hasil Rekap Suara Tak Pengaruhi Koalisi
Sabtu , 10 May 2014, 16:16 WIB
Antara/Prasetyo Utomo
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kedua kanan) menerima Capres PDI Perjuangan Joko Widodo (kedua kiri) di Jakarta, Jumat (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, hasil rekapitulasi suara pemilu legislatif di Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak akan memengaruhi peta koalisi partainya. Meskipun, dalam rekap hasil suara di KPU, suara PDIP menurun, dari kisaran angka 19 persen menjadi 18,95 persen.

"Enggak ada (perubahan)," ujar Jokowi di sela-sela safari politiknya di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (10/5).

Jokowi bahkan mengatakan, dalam waktu dekat, partainya akan segera mengumumkan deklarasi koalisi dengan partai lain. "Dalam sehari dua hari ini akan ada deklarasi lagi," ucap gubernur DKI Jakarta tersebut.

Hingga saat ini, PDIP memang baru resmi mengumumkan koalisi dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Namun demikian, PDIP hampir pasti berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP Eriko Sotarduga mengatakan, hubungan antara partainya dengan PKB seperti orang yang sudah tunangan. Sudah sepakat menjalin hubungan namun belum diresmikan melalui ijab qabul.

"(Koalisi) belum diumumkan karena PKB tunggu rekap dari KPU. Ya itu keputusan mereka," ucap dia.

Berdasarkan hasil rekapitulasi suara KPU, PDIP menduduki peringkat teratas dengan perolehan suara 18,95 persen. Sementara, PKB menempati peringkat kelima dengan perolehan suara 9,04 persen.

Redaktur : Fernan Rahadi
Reporter : Halimatus Sa'diyah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar