Golkar-PDIP Belum Pasti Koalisi
Selasa , 13 May 2014, 19:36 WIB
Capres dari PDIP Joko Widodo bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie saat mengunjungi pasar Gembrong di Cempaka Putih, Jakarta, Selasa (13/5). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan antara Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie dan calon presiden PDIP Joko Widodo di Pasar Gembrong, Cempaka Putih, Jakarta, Selasa (13/5) ini, belum bisa dipastikan adanya koalisi untuk menghadapi Pilpres 2014.

Wakil Sekjen Partai Golkar, Tantowi Yahya mengatakan, kemungkinan untuk bergabung dengan PDIP memang terbuka. Hanya, peluang tersebut sama besar dengan koalisi antara Golkar dengan Gerindra.

''Semuanya memang masih tahap lobi meskipun dalam tahap finalisasi. Baik PDIP dan Gerindra masih buka pintu untuk Golkar,'' kata dia, Selasa (13/5).

Tantowi menambahkan, kini Golkar tidak menunggu waktu terkait negosiasi tersebut dan akan diputuskan di Rapimnas Golkar. Menurut Tantowi, usulan tidak hanya masuk dalam Gerindra dan PDIP, tapi ada usulan kader untuk membentuk poros baru.

''Ada juga pemikiran dari kader Golkar bentuk poros sendiri mengingat Demokrat dan Hanura belum ada pilihan,'' kata dia.

Jika Demokrat dan Hanura bisa disatukan, Tantowi menilai ketiganya tidak akan menghadapi banyak kendala. Tiga partai tersebut memiliki akar yang sama yaitu berplatform nasionalis.

Selanjutnya, desakan cukup kuat dari kader yang membentuk poros sendiri didorong oleh kemungkinan SBY menyalonkan seorang tokoh seperti Joko Suyanto.

''Ya memang sangat kompetitif untuk disandikngkan dengan ARB, Akbar, Ginanjar. Jika bisa akan jadi sipil-militer, Jawa dan non Jawa dan penuhi kriteria sebagai pimpinan politik, kesejahteraan dan keamanan dalam negeri,'' kata dia.

Tantowi mengatakan, dari sisi penguasan jumlah kursi parlemen pun signifikan. Menurut Tantowi, hal inilah yang akan dibahas di Rapimnas nanti.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Gilang Akbar Prambudi
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar