Demokrat Hendak Jebak Golkar?
Jumat , 16 May 2014, 22:38 WIB
Republika/ Wihdan
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie melambaikan tangan usai memantau penghitungan cepat di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Bendahara Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo menduga Demokrat tengah menyusun skenario untuk membuat partainya kalah dalam pilpres nanti. Hal itu dilakukan dengan menghalangi pihaknya yang kini sedang gencar berkomunikasi dengan PDIP dan Gerindra.

Kecurigaan ini muncul ketika mengetahui Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical, bertemu dengan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di istana negara, Rabu (14/5) lalu. Kewaspadaan, menurutnya, harus ditingkatkan terkait rencana pembentukan poros baru yang dibuat Demokrat. 

"Ini rayuan. Kita menyikapinya hati-hati,” jelas Bambang, di Jakarta, Jumat (16/5)

Dugaan munculnya poros baru ini menguat dengan adanya wacana pencapresan kader Golkar, Sultan Hamengkubuwono X, yang diusulkan petinggi Demokrat. Selain itu, konvensi capres Demokrat sudah dimenangkan Dahlan Iskan. Hal ini semakin menguatkan dugaannya bahwa Demokrat akan membuat poros sendiri.

Ditambah lagi, jelasnya, sudah ada pembentukan tim enam untuk menjajaki koalisi. Mereka adalah tiga elit Golkar: MS Hidayat, Idrus Marham, dan Agung Laksono. Tiga lainnya adalah elit Demokrat: Jero Wacik, Syarief Hasan, dan Edhie Baskoro Yudhoyono.

Pihaknya berharap Golkar bisa merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden. Menurut Bambang, sampai saat ini poros koalisi yang aman adalah koalisi yang dibangun PDIP. 

Redaktur : Hazliansyah
Reporter : Erdy Nasrul
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar