Usung Pramono, Demokrat Dinilai 'Menampar' Komite dan Peserta Konvensi
Ahad , 18 May 2014, 04:10 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Pramono Edhie Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat dan Partai Golkar dikabarkan akan berkoalisi untuk mengusung pasangan Aburizal 'Ical' Bakrie dan Pramono Edhie Wibowo dalam pilpres 2014. Munculnya nama Pramono dinilai sebagai bentuk 'tamparan' terhadap komite dan peserta konvensi Partai Demokrat.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia Maswadi Rauf mengatakan, jika benar hal itu terjadi maka bisa dikatakan pelaksanaan konvensi selama ini hanya main-main atau tidak serius. "Ini tamparan bagi seluruh yang ada dalam konvensi. Kalau begitu konvensi itu untuk apa?," katanya kepada ROL, Sabtu (17/5).

Menurut guru besar ilmu politik UI tersebut, munculnya wacana pengusungan Ical-Pramono dinilainya sebagi bentuk pemaksaan. Padahal, kata dia, elektabilitas tertinggi dari peserta konvensi menjadi milik Dahlan Iskan. "Kenapa Pramono yang diajukan, itu karena kepentingan SBY saja. Tapi kalaupun dipaksakan juga nggak ada nilai jualnya," ujarnya.

Jika terbentuk, kata dia, pasangan ini diprediksi hanya akan memecah suara yang ada. Tetapi, secara kalkulasi politik, pasangan Ical-Pramono tidak akan bisa berbuat banyak.

Redaktur : Nidia Zuraya
Reporter : c30
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar