Pasangan Capres-cawapres PDIP Joko Widodo dan Jusuf Kalla melakukan salam komando saat deklarasi pasangan capres di Gedung Joang 45, Jakarta, Senin (19/5). (Republika/Tahta Aidilla)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal cawapres Jusuf Kalla (JK) mendorong seluruh kader dan simpatisan Golkar memberikan suara terhadapnya. Sebab, koalisi partainya dengan Gerindra malah tak munculkan kader internal Golkar sebagai kandidat pemimpin negeri ini.
"Lebih baik pilih bekas ketua umum Golkar (dirinya) ketimbang ketua umum partai lain, dimana logikannya?" kata JK sebelum memasuki ruang rapat kordinasi nasional (Rakornas) pilpres PDI Perjuangan, di Hotel Luwansa, Jakarta, Selasa (20/4).
Menurut dia, pilpres merupakan pemilihan figur, bukan partai, karena itu partai tidak bisa mengaturnya. Para kader dan simpatisan Golkar, kata JK, tentu punya pilihan lain, meski partainya memiliki jalan sendiri.
Meski maju sebagai cawapres usungan PDI Perjuangan dan gabungan parpol koalisi, namun JK masih dianggap sebagai kader Golkar, sekaligus mantan ketua umum partai. Menurut dia, tidak ada ketentuan yang memaksanya untuk keluar dari Golkar.
"Masuknya Golkar ke Gerindra, tentu punya pertimbangan lain. Tapi saya tekankan, orang-orang Golkar pastinya punya pilihan," ujar dia.