'Tak Percaya Parpol, Warga Akan Pilih Figur'
Rabu , 21 May 2014, 01:01 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Partai Politik

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Pengamat politik Universitas Jember  Joko Susiloi mengatakan masyarakat cenderung memilih figur calon presiden dan calon wakil presiden, bukan partai politik yang mengusung pasangan calon tersebut.

"Kepercayaan masyarakat terhadap partai politik sudah di titik nadir, sehingga partai apapun yang mengusung pasangan capres-cawapres tidak akan berpengaruh karena ketokohan calon yang menjadi penentu pilihan rakyat," tuturnya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (20/5).

Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah mendaftar ke KPU dengan partai pengusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bersama tiga partai pendukungnya yakni Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dengan perolehan suara keempat partai itu mencapai 40,33 persen suara.

Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, dan partai nonparlemen Partai Bulan Bintang (PBB) dengan perolehan suara keenam parpol sebanyak 48,93 persen suara.

"Banyak atau sedikit parpol pengusung pasangan capres-cawapres tidak berpengaruh pada pilihan masyarakat, bahkan kader dan simpatisan partai kemungkinan menentukan pilihannya sendiri tanpa harus mengikuti instruksi parpol yang berkoalisi," ucap pengajar Ilmu Hubungan Internasional itu.

Ia menjelaskan pertarungan politik pada Pemilu Presiden 2014 cukup menarik karena dua pasangan yang maju yakni Jokowi-Jusuf Kalla dengan Prabowo-Hatta Rajasa memiliki elektabilitas cukup tinggi berdasarkan sejumlah lembaga survei.

"Dengan dua pasangan capres-cawapres yang maju, dipastikan hanya berlangsung satu putaran untuk Pemilu Presiden 2014. Kedua pasangan tersebut harus bersaing ketat untuk memperebutkan simpati massa yang mengambang," paparnya.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar