SBY: Saya Masih Presiden RI
Rabu , 21 May 2014, 11:14 WIB
Widodo S. Jusuf/Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada saat membuka rapat koordinasi nasional (rakornas) V Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Hotel Sahid, Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melontarkan sedikit lelucon. Ia tetiba menegaskan masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia hingga 20 Oktober mendatang.

"Saya ingin sampaikan bahwa saya masih Presiden Republik Indonesia, Insya Allah sampai 20 Oktober mendatang. Karena sudah ada yang komentar saya jadi pemimpin gerakan non-blok tapi tidak golput," katanya, Rabu (21/5) yang disambut tawa peserta.

Dalam ranah politik, Partai Demokrat pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono mengambil sikap untuk tidak memihak salah satu kubu capres-cawapres, baik Jokowi ataupun Prabowo. Meski netral, Partai Demokrat menegaskan tidak akan menjadi golput dan akan membebaskan kadernya untuk memilih capres-cawapres mendatang.

Presiden SBY pun sempat bercerita beberapa kali ditanya dan diminta memprediksi jalannya pilpres 2014. Ia pun kembali bercanda dengan mengatakan telah melakukan kontemplasi dan analisis kritis.

"Jangan bilang pers. Ada dua hal. Pertama, pasti pilpres satu putaran. Kedua, meskipun dalam era globalisasi, pastilah presiden yang akan datang adalah orang Indonesia. Itulah yang bisa sampaikan," katanya dengan mimik serius tapi mengundang tawa.

Di akhir pembukaan rakornas V TPID, kembali ia melontarkan lelucon. Saat akan memukul gong tanda peresmian rakornas, ia menegaskan akan memukul sebanyak tiga kali. Sebab, capres yang saat ini akan bertarung pasti hanya akan mendapatkan dua nomor untuk pilpres mendatang. 

"Saya pukul tiga kali karena Jokowi dan Prabowo pasti dapat nomor 1 atau nomor 2," katanya.

Redaktur : Yudha Manggala P Putra
Reporter : Esthi Maharani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar