REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laskar Merah Putih (LMP) mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di Rumah Polonia, Kamis (21/5). Dokumen deklarasi secara simbolis diserahkan oleh Ketua Umum LMP Adek Manurung kepada Hatta yang didampingi Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, George Toisutta.
Dalam sambutannya, Adek mengatakan, dukungan yang diberikan kepada Prabowo-Hatta murni dari inisiatif LMP. Kesamaan visi LMP dengan Prabowo-Hatta menjadi dasar di balik pemberian dukungan. "Yaitu NKRI harga mati," ujar Adek.
Alasan lainnya, kata dia, adalah posisi Prabowo sebagai Ketua Dewan Kehormatan LMP. "Kita wajib mendukung Prabowo-Hatta sebagai presiden dan wakil presiden 2014-2019. LMP mendukung penuh," ujar Adek.
Ia menambahkan, terdapat sejumlah tuntutan yang disampaikan kepada Prabowo sebagai syarat dan harus dipenuhi jika terpilih sebagai presiden. Pertama, renegosiasi seluruh kontrak karya seluruh perusahaan asing di Indonesia.
Karena, LMP menilai telah terjadi pengkhianatan pasal 33 UUD 1945. "Selama ini, sebagian rakyat Indonesia mengalami kemiskinan setelah 69 tahun merdeka," kata Adek.
Kedua, katanya, kobarkan semangat nasionalisme dan patriotisme agar Indonesia bisa berdikari secara politik. Adek menyebut hal ini dimaksudkan dalam rangka mewujudkan kemandirian bangsa.
Ketiga, menegakkan hukum secara adil untuk seluruh masyarakat Indonesia. Keempat, moratorium penggunaan tenaga kerja asing di Indonesia. Menurut Adek, warga negara Indonesia berhak atas penghidupan yang layak. Sehingga ruang untuk tenaga kerja lokal harus diutamakan.
Menanggapi itu, Hatta mengaku bersyukur banyaknya dukungan dari lapisan masyarakat terhadap pasangan Prabowo-Hatta. "Ini patut saya syukuri dan ini menunjukkan mereka ingin bersama-sama membangun bangsa," kata Hatta.
Selain LMP, katanya, Prabowo-Hatta juga memperoleh dukungan dari musyawarah ulama Jawa Barat dan Asosiasi Pedagang Kaki Lima se-Indonesia. "Ke depan, masih banyak lagi yang akan memberikan dukungan. Kepada mereka, saya berikan apresiasi yang setinggi-tingginya," kata Hatta.