Simpatisan Partai Demokrat mengikuti kampanye terbuka di Lapangan Blok S, Jakarta, Ahad (30/3).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat belum mengambil tindakan secara resmi atas sikap anggota dewan kehormatan Suaedy Marasambessy yang mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Sikap Suaedy masih dianggap sebagai hal yang wajar karena itu sikap politik pribadi.
"Itu kan dukungan secara pribadi dan tidak mengatasnamakan partai. Sejauh ini belum ada sikap resmi dari partai," kata Wasekjen Partai Demokrat Andi Nurpati saat dihubungi, Sabtu (24/5).
Menurutnya, sikap mendukung salah satu pasangan capres-cawapres juga dilakukan Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur. Menurut Andi, hal itu merupakan sikap pribadi yang bersangkutan.
Tetapi, kata dia, jika Demokrat telah menyatakan dukungannya kepada salah satu pasangan capres yang ada, seharusnya semua pengurus harus tunduk pada keputusan partai. "Kita lihat saja nanti," ujarnya.
Andi menjelaskan, partai masih sangat mungkin memberikan dukungannya ke salah satu pasangan capres dan cawapres. Sebab partai besutan SBY itu memastikan untuk tidak golput dalam pemilihan 9 Juli nanti.
Dia mengatakan, sikap netral yang disampaikan sesuai hasil rapimnas beberapa waktu lalu itu hanya dalam konteks pengusungan resmi yang didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Kami masih sangat mungkin ke salah satu pasangan. Kan sayang kalau suara 10 persen dibiarkan begitu saja. Ini kan politik," katanya.
Sebelumnya, Suaedy menyatakan dukungan Jokowi-JK dalam pilpres 2014. Dukungan itu merupakan sikap politik pribadinya.
Menurut dia, pilihan politik itu didasari atas berbagai pertimbangan. Antara lain cara memimpin Jokowi yang bisa dipercaya. "Saya sudah membandingkan karakter dua kandidat yang ada," ujarnya.