REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Prabowo Subianto mengungkapkan Indonesia memiliki potensi kekayaan yang luar biasa. Namun, masalah yang terjadi di Indonesia masih sama dan sudah dirasakan sejak puluhan tahun silam.
Menurutnya, yang menjadi masalah terbesar adalah bangsa Indonesia tidak produktif. Ia menyebut, setiap tahun satu juta mobil dan 10 juta motor dibeli oleh orang Indonesia. Namun tak satu pun yang produksi dalam negeri.
"Laut luas kita impor ikan dan garam. Tanah luas kita impor bawang, singkong. Tak ada yang murni dihasilkan Indonesia," paparnya saat pidato di depan Tanwir Muhammadiyah, Samarinda, Sabtu (24/5).
Fenomena ini, ujar Prabowo, menunjukkan jika Indonesia masih bangsa nomor dua. Akibatnya mudah diakali untuk dikuras kekayaannya.
Prabowo menunjukkan, data ekspor selama 15 tahun terakhir yang terus untung hampir 20 miliar dolar AS per tahun. Seharusnya, ada 375 miliar dolar AS sebagai cadangan nasional selama 15 tahun terakhir. "Namun cadangan di BI cuma 100 miliar dolar AS," terangnya.
Ia menilai, dua pertiga dana yang hilang mengalir keluar. Yang menjadi masalah pokok adalah pemerintah dan para elite diam melihat kenyataan ini. "Kita nrimo saja sikapnya," ungkapnya.
Prabowo menyebut Indonesia melepas potensi seribu triliun rupiah setiap tahun. Ini lantaran ketidakmampuan mengolah sumber daya alam, hilangnya potensi pajak dan bocornya APBN karena kongkalikong.
Jika dipercaya sebagai presiden, ia bertekad mengembalikan dana bocor tersebut untuk berbagai infrastruktur. "Dana segitu bisa buat tol laut Jakarta-Surabaya, anggaran Rp 1 miliar per desa, buka lahan pangan dan industri mobil nasional," paparnya.