REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan para politisi harus berani menyelaraskan pernyataan dengan tindakan politik. Hal itu disampaikan Muzani terkait pernyataan Jusuf Kalla (JK) yang pernah menolak Jokowi menjadi capres.
"Saya kira kita haru mulai mentradisikan antara omongan dan tindakan," kata Muzani kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (26/5).
Muzani menyatakan rakyat butuh pemimpin yang konsisten dalam menyampaikan pernyataan. Karenanya, publik berhak menilai sendiri apa yang pernah disampaikan JK dengan realitas politik sekarang. "Rakyat butuh pemimpin yang antara omongan dan tindakan sama," ujarnya.
Menurutnya, tim sukses Prabowo-Hatta Rajasa tidak akan memanfaatkan pernyataan JK sebagai alat meraih simpati publik. Karena, ia ingin membangun tradisi kompeti yang sehat dan jujur.
Caranya, dengan membangun ide solutif menyelesaikan masalah bangsa. "Sehingga rakyat memilih capres yang baik dengan cita-cita besar," katanya.
Sebelumnya JK pernah menyatakan ketidaksetujuan atas wacana pencapresan Jokowi. Pernyataan itu dia sampaikan beberapa bula setelah Jokowi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta.