Partai Pendukung Jokowi Ini Dituding Berbohong, Ada Apa?
Senin , 26 May 2014, 15:40 WIB
Agung Supriyanto/Republika
Rapat Koordinasi Nasional PDIP di Jakarta, Selasa (20/5). Rapat tersebut diantaranya membahas koordinasi persiapan pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2014 pada 9 Juli mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Secara konspiratif, koalisi PDI Perjuangan telah melakukan kebohongan publik di media terhadap kasus pencatutan nama istri Ketua Umum PBNU, Hj. Nurhayati Said Aqil Siradj.

Pengamat politik Islam Universitas Indonesia (UI), Dr. H. Abdul Muta'ali, menyatakan koalisi pimpinan PDI Perjuangan telah melakukan kebohongan publik di media, dengan terungkapnya kasus pencatutan nama istri Ketum PBNU.

''Banyak kalangan dan tokoh masyarakat yang kurang simpati dengan koalisi PDIP ini karena dibangun di atas kebohongan,'' kata Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam (PKTTI) UI itu saat dihubungi ROL Senin (26/5).

Contoh nyata, ujar Muta'ali, ialah terungkapnya kasus pencatutan nama istri Ketum PBNU, Ibu Nurhayati Said Aqil Siradj, sebagai pengarah tim kampanye nasional Jokowi-JK.

PDIP saat ini menjadi pimpinan koalisi sejumlah partai yang mengusung Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Redaktur : M Akbar
Reporter : C57
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar