Timses Jokowi-JK Bantah Jalankan Kampanye Hitam
Sabtu , 31 May 2014, 09:00 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Pasangan Jokowi-JK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Tim sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla membantah telah melakukan fitnah terhadap kubunya sendiri untuk mendapatkan simpati publik, seperti kejadian pembakaran posko pemenangan Jokowi-JK di Setiabudi, Jakarta Selatan.

"Itu tuduhan tidak mendasar, tidak mungkin kami (tim Jokowi-JK) menganiaya diri sendiri," kata juru bicara Timses Jokowi-JK, Abdul Kadir Karding di Jakarta, Jumat kemarin.

Karding menegaskan langkah menganiaya diri sendiri bukan gaya politik yang dimiliki Jokowi untuk memenangkan kontestasi Pemilu Presiden 2014. Menurut dia, tidak mungkin timnya melakukan hal tersebut hanya untuk meraih simpati publik dan memenangkan konstetasi di Pilpres.

"Mana mungkin kami membakar posko sendiri dan membuat majalah atau (koran) harian yang merusak citra positif, padahal itu (citra positif) yang ingin kami bangun," ujarnya.

Dia mengatakan Jokowi selalu menekankan kepada para anggota timses untuk tidak melakukan kampanye hitam. Selain itu menurut Karding, Jokowi juga meminta kepada timses untuk tidak membalas kampanye hitam dengan hal yang sama.
"Kami tidak ingin menggubris hal tersebut (mengusut pelaku serangan kepada Jokowi)," ucapnya.

Dia menjelaskan, publik sudah tahu Jokowi menang di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta dan Solo karena prestasi yang dimilikinya bukan dengan cara menjatuhkan lawan politiknya. Menurut dia, kekuatan rekam jejak tersebut yang ditawarkan timses Jokowi-JK kepada masyarakat, sehingga pasangan tersebut bisa menang dalam Pilpres 2014.

"Jokowi menang (dalam Pilkada Jakarta dan Solo) karena rekam jejaknya. Kekuatan rekam jejak itu yang akan kami tawarkan kepada masyarakat," ujarnya.

Redaktur : Agung Sasongko
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar