REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAI RAYA -- Ketua DPC PDI Perjuangan Kubu Raya, Sujiwo menyatakan siap membendung dan meminimalisasi kampanye hitam yang terus diarahkan kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
"Sesuai intruksi dari DPP PDI Perjuangan, kepada tim koalisi untuk tidak membalas kampanye hitam yang terus diarahkan kepada pasangan capres dan cawapres Jokowi-JK. Namun, untuk meminimalisasi kampanye hitam itu, kami akan turun langsung untuk menyampaikan kepada masyarakat fakta siapa Jokowi-JK," kata Sujiwo di Sungai Raya, Ahad (1/6).
Ia mengatakan, kampanye hitam tersebut sebuah hal yang memperkeruh proses berjalannya pesta demokrasi pada pilpres yang akan datang. Untuk itu tugas kader partai koalisi untuk melakukan penangkalan yang terjadi dari kampanye hitam itu.
Meski pun dengan adanya kampanye hitam, ia yakin rakyat Indonesia saat ini sudah cerdas.
"Semakin mendapatkan kampanye hitam, saya yakin ini semakin menguntungkan bagi kita. Karena semua orang tahu, ketika Jokowi memimpin menjadi Wali Kota Solo, tidak satu pun permasalahan kasus hukum yang menjeratnya. Termasuk saat ini Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI belum ada ditemukan kasus hukum yang menjerat dirinya," katanya.
Ia menyatakan, seluruh kader PDIP, Hanura, PKB, Nasdem dan PKPI akan turun ke sembilan kecamatan yang ada di Kubu Raya.
"Insya Allah dalam waktu dekat kita sudah bergerak dan menyebar ke sembilan kecamatan yang ada di Kubu Raya dalam memenangkan pasangan Jokowi-JK sebagai Presiden Indonesia periode 2014-2019," tuturnya.
Sujiwo menerangkan, hingga saat ini masyarakat Kubu Raya telah banyak mempertanyakan terkait keberadaan posko relawan Jokowi-JK.
Untuk itu, kata dia, mulai 2 Juni akan dibuka posko di Kubu Raya dengan nama Graha Relawan Jokowi-JK. Dengan adanya posko itu, ia akan menyerap semua aspirasi dari masyarakat.