PDIP Jabar Minta Aher Netral
Ahad , 01 Jun 2014, 19:31 WIB
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada Deklarasi Pemenangan Prabowo-Hatta di Monumen Perjuangan Jabar, Dipatiukur, Bandung, Rabu(28/5). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - DPD PDIP Jawa Barat (Jabar) minta kepala daerah tingkat provinsi dan kota/kabupaten di Jabar untuk bersikap netral mewujudkan demokrasi yang sehat pada pelaksanaan pemilihan presiden 2014.

"Jika memang mereka ingin menjadi tim sukses, kami minta mereka untuk cuti atau mengundurkan diri," kata Ketua DPD PDIP Jabar Tubagus Hasanudin kepada wartawan di Bandung, Ahad (1/6).

Dia menuturkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan alias Aher merupakan ketua Tim Pemenangan capres Prabowo-Hatta dan pernah menyatakan didukung 21 kepala daerah kota/kabupaten. Hasanudin berharap, kepala daerah yang menyatakan dukungan terhadap Prabowo-Hatta dapat melaksanakan tugasnya mematuhi aturan dan perundang-undangan yang berlaku.

"Kami mengingatkan agar jangan menciderai dan melukai hati rakyat dan demokrasi yang sudah berjalan," katanya.

Anggota Komisi I DPR itu mengungkapkan, sikap gubernur dan seluruh kepala daerah untuk tetap bersikap netral pada pemilihan presiden bukan karena ketakutan PDIP, tetapi untuk menegakan aturan.

PDIP dan seluruh pendukung calon presiden Jokowi-Jusuf Kalla, kata Tubagus berharap pemilihan presiden berjalan lancar, tidak terjadi kecurangan atau memanfaatkan jabatan oleh kepala daerah untuk melakukan kampanye.

"Biarkan kita berkompetisi, jujur, tulus, dan ikhlas, dan biarkan masyarakat melihat dan menentukan sendiri pemimpinnya," kata Tubagus.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar