Nasdem Bantah Jokowi Keceplosan Curi Start Kampanye
Senin , 02 Jun 2014, 10:05 WIB
Antara
Ketua PP Nasional Demokrat (Nasdem) Ferry Mursyidan Baldan (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Nasdem Ferry Mursyidan Baldan membantah calon presiden Joko Widodo (Jokowi) keceplosan kampanye saat memberikan sambutan dalam pengundian nomor urut capres-cawapres di gedung KPU Pusat, Ahad (1/6).

"Pak Jokowi 'nggak' keceplosan, dia ngomong terukur kok, dia kalau pidato kan memang singkat, tidak suka yang panjang-panjang. Semua pernyataan dia kemarin itu dalam kontrol dia kok," kata Ferry dihubungi, Senin (2/6).

Sebelumnya, saat pengundian nomor urut Pilpres, Jokowi diduga melakukan curi start kampanye ketika dirinya mendapat kesempatan memberikan sambutan oleh KPU. Jokowi dan JK pada kesempatan itu mendapatkan nomor urut dua.

"Nomor dua merupakan simbol keseimbangan, ada mata kanan ada mata kiri, ada telinga kanan ada telinga kiri, ada tangan kanan ada tangan kiri. Untuk menuju kepada Indonesia yang penuh harmoni dan keseimbangan, pilihlah nomor dua," kata Jokowi kala itu.

Ferry memberikan argumentasinya, saat itu Jokowi diberikan panggung oleh KPU untuk berbicara. Jika pernyataan mantan wali kota Solo itu disebut sebagai curi start kampanye maka seharusnya tim pendukung juga dilarang KPU membawa spanduk-spanduk bertuliskan nomor urut yang identik dengan media kampanye.

"Pak Jokowi itu kan diberikan panggung oleh KPU untuk berbicara maka itu wujud ekspresinya yang mendapatkan nomor urut dua, dan menurut saya kemarin itu sudah dalam suasana 'soft campaign'. Kalau pernyataan pak Jokowi disebut kampanye, pihak lain juga kampanye nyanyi-nyanyi, angkat-angkat nomor urut satu," kata Ferry.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar