Ini Alasan Kubu Prabowo-Hatta Laporkan Jokowi ke Bawaslu
Senin , 02 Jun 2014, 12:29 WIB
Agung Supriyanto/Republika
Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) di Gedung KPU, Ahad (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim advokasi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melaporkan capres nomor urut 2 ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Senin (2/6). Jokowi diduga kuat melanggar aturan kampane yang diatur dalam UU Pilpres nomor 42/2008.

Juru bicara tim advokasi, Habiburokhman mengatakan, indikasi kampanye dilakukan Joko Widodo (Jokowi) langsung di depan mata Bawaslu. Saat tahapan pengundian nomor urut dilakukan di lantai 2 kantor KPU, Jakarta, Ahad (1/6).

"Calon presiden nomor urut 2, Pak Jokowi dalam sambutannya mengatakan harmonisasi dan ajakan mari pilih nomor 2. Padahal, sudah dijelaskan dilarang kampanye sebelum tanggal 4 Juni," kata Habiburokhman di gedung Bawaslu, Jakarta.

Kata-kata menuju Indonesia yang penuh harmoni, menurut dia, senada dengan visi-misi Jokowi-JK yang telah diserahkan ke KPU saat pendaftaran sebagai capres-cawapres. Sementara, ajakan ditujukan bagi semua yang hadir di lantai 2 KPU saat itu untuk memilih dia dan pasangannya.

Dengan begitu, kata Habiburokhman, apa yang disampaikan Bawaslu bisa disebut memenuhi unsur kampanye. Dalam Pasal 213 UU 42/2008, disebutkan setiap orang yang dengan sengaja melakukan kampanye di luar jadwal waktu yang ditetapkan KPU terancam dipidana. 

Dengan pidana penjara paling sedikit tiga bulan atau paling lama 12 bulan. Serta denda paling sedikit Rp 3 juta, atau paling banyak Rp 12 juta.

Karena itu, tim Prabowo-Hatta menurutnya meminta Bawaslu bertindak cepat. Lantaran komisioner Bawaslu melihat langsung indikasi pelanggaran aturan kampanye tersebut. Bawaslu diminta segera memanggil Jokowi untuk melakukan klarifikasi.

"Bawaslu yang kemarin hadir bisa respons dengan cepat. Tindakan ini tidak santun, tidak etis,tidak taat asas, dan diduga kuat melanggar hukum. Kami minta capres nomor urut 2, Pak Jokowi jangan ragu-ragu dipanggil," ungkap Habiburokhman.

Kubu Prabowo-Hatta juga meminta Jokowi agar memberikan contoh kepada masyarakat dengan bersikap santun dan taat asas.

"Kepada jokowi, kami menghimbau, sebagai capres yang bersangkutan harus memberikan tauladan bagaimana bersikap santun dan taat asas," ujarnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar