Jokowi-JK Diminta Angkat Putera Maluku Jadi Menteri
Senin , 02 Jun 2014, 15:44 WIB
Tahta Aidilla/Republika
Relawan Capres-Cawapres Jokowi-JK memenuhi jalan saat calon presidennya mengunakan bajaj usai mengikuti pengambilan nomer urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta,Ahad (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diminta mengakomodasi putra terbaik Indonesia asal Maluku di kabinet jika menang pilpres 2014.

"Pastinya kita harus berjuang keras untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK agar menjadi alasan untuk meminta putra Maluku diakomodasi menjadi anggota kabinet," ujar Ketua Harian Tim Pemenangan Jokowi-JK Maluku, Evert Kermitte, di Ambon, Senin (2/6).

Ia mengatakan, pertimbangan itu karena sudah puluhan tahun tak ada putra daerah Maluku yang jadi anggota kabinet. Sehingga, sekarang dianggap tepat diberikan kepercayaan untuk formasi tersebut.

Ia menyebut beberapa putera Maluku yang sempat menjadi bagian dari pemerintah pusat. Misalnya wamen perindustrian, Alex Retraubun. Kemudian Jenderal TNI George Toisutta sebagai KSAD yang pensiun pada 28 Juni 2011.

Sedangkan, Samuel Samson dipercayakan menjadi Dubes Serbia pada 11 November 2009. Serta Djauhari Oratmangun sebagai Dubes Rusia dan Belarusia.

Ia berpendapat sudah waktunya presiden dan wakil presiden terpilih kelak mempercayakan putra terbaik Indonesia asal Maluku menjadi menteri.

"Putra asal Maluku belum diberi kesempatan menjadi menteri lagi setelah Prof dr GA Siwabessy sebagai menteri kesehatan di era Presiden Soeharto," kata Evert.

Sebelumnya, Gubernur Maluku, Said Assagaff menegaskan akan meminta kepada capres dan cawapres agar merekrut putra asal daerah itu menjadi anggota kabinet.

"Saya pastinya menjemput dua pasangan kandidat presiden-wapres bila berkampanye di Ambon dan kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk meminta putra daerah menjadi anggota kabinet tanpa melihat partai politik pengusung," katanya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar