Prabowo Subianto (kiri), Suryadharma Ali (tengah) dan Ahmad Muzani (kanan)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siaran langsung televisi yang menyiarkan tayangan Prabowo Subianto sedang memaparkan visi misi dianggap bukan kampanye.
"Itu bukan sesuatu yang diada-adakan. Itu memang arenanya. Acaranya kan seperti itu," kata Wakil Ketua Bidang Operasi, Logistik, dan Komunikasi Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Ahmad Muzani di Jakarta, Selasa (3/6).
Hal tersebut disampaikan terkait siaran langsung televisi swasta mengenai Prabowo saat memaparkan visi misi di depan kader Partai Demokrat beberapa waktu lalu.
Menurut Muzani, jika ada universitas yang mengundang Prabowo, acaranya juga serupa seperti itu.
Namun, jika hal tersebut kemudian dianggap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai pelanggaran, maka ia siap memberikan penjelasan.
"Kalau Bawaslu anggap (pidato pemaparan di televisi) itu potensi pelanggaran, ya nanti kita jelaskan," ujar Muzani.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Fadli Zon menegaskan tidak ada kampanye dalam siaran tersebut.
"Enggak ada kampanye, hanya pemaparan visi misi. Itu juga banyak disampaikan oleh kandidat lainnya," katanya.
Fadli juga mengatakan suatu pemaparan bisa disebut kampanye jika ada ajakan untuk memilih. "Kampanye itu kalau bilang, 'ayo pilih', ini kan tidak," ujarnya.
Selasa sore, Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta menggelar pertemuan dengan sekitar 400 kepala daerah yang merupakan kader partai dalam Koalisi Merah Putih. Selain untuk silaturahim, pertemuan itu digelar untuk mendulang suara dalam dalam pilpres nanti.