REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa menteri dalam kabinet pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut ambil bagian dalam tim pemenangan pasangan capres-cawapres. Di tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, ada beberapa menteri yang masuk sebagai bagian dewan penasihat.
Sekretaris tim pemenangan nasional Prabowo-Hatta Fadli Zon mengatakan, para menteri itu bisa mengambil cuti untuk beraktivitas dalam tim kampanye. Mereka yang masuk dalam tim Prabowo-Hatta sudah cuti sesuai aturan.
"Di penasihat kan tidak terlalu aktif, sehingga tidak akan ganggu kinerja," kata dia, di Jakarta, Selasa (3/6).
Presiden SBY mengingatkan para menterinya untuk mundur jika tidak bisa maksimal bekerja karena beraktivitas dalam tim kampanye.
Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai, pernyataan SBY sudah tepat sebagai kepala pemerintahan. "Supaya roda pemerintahan tidak terganggu oleh siklus pemilihan umum presiden," kata dia.
Muzani mengatakan, para menteri hanya menjadi penasihat. Karena itu, ia menilai kinerja di tim pemenangan tidak terlalu banyak. Namun, Muzani menekankan juga akan tanggung jawab sebagai menteri. "Yang paling penting adalah pelayanan kepada masyarakat supaya tidak terganggu," ujar dia.
Bukan hanya menteri, SBY pun mengingatkan para kepala daerah. Muzani menilai pada prinsipnya sama. Ia mengatakan, kegiatan sebagai tim kampanye tidak boleh menggangu pelayanan terhadap masyarakat.
Kepala daerah pun harus mengambil cuti apabila tengah melakukan aktivitas lain di luar kerja pemerintahan. "Saya kira yang disampaikan presiden cukup fair, cukup pas," kata dia.