Partai Aceh Dukung Prabowo-Hatta
Kamis , 05 Jun 2014, 12:33 WIB
Lambang Partai Aceh

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH--Elemen pemuda yang tergabung dalam Generasi Muda Aceh (Gema) menyatakan dukungannya terhadap Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA) Muzakir Manaf yang telah berkoalisi dengan capres/wacapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Kami dengan tegas menyatakan mendukung sikap Muzakir Manaf untuk mendukung Prabowo-Hatta, karena sikap ini sudah benar untuk kepentingan kita bersama," kata Juru Bicara Gema Aceh, Muzakir Reza Pahlevi di Banda Aceh, Kamis.

Hal tersebut disampaikan menanggapi pernyataan Barisan Pendukung Partai Aceh (BPPA) yang menyesalkan sikap Muzakir Manaf mendukung capres/cawapres pasangan
Prabowo-Hatta.

Selain itu, BPPA juga mengklaim Ketua DPA-PA telah menerima dana dari Partai Gerindra senilai Rp50 miliar."Kami juga menyayangkan dan tidak sepakat terhadap sikap dari BPPA yang terkesan ingin memperkeruh suasana politik di internal Partai Aceh," katanya menjelaskan.

Menurut dia, Muzakir Manaf tentunya telah memikirkan kepentingan partai dan Aceh secara luas, serta jauh kedepan, karena satu-satunya capres yang berkomitmen terhadap UUPA, MoU Helsinki, dan peningkatan kesejahteraan rakyat Aceh adalah Prabowo Subianto.

"Klaim BPPA juga kita pertanyakan dan sayangkan, kalau mereka benar-benar pendukung PA, tidak mungkin melakukan hal tersebut, apalagi pernyataan mereka tidak didasari dengan bukti yang jelas dan cenderung propokatif," kata Muzakir Reza Pahlevi menjelaskan.

Gema juga menyatakan yang mendukung PA itu bukan hanya BPPA. "Kami dari Gema adalah dari berbagai kalangan pemuda Aceh yang tersebar di 23 kabupaten/ kota. Kami barisan terdepan mendukung PA, baik saat pemenangan Pilkada gubernur/wagub maupun Pimilu Legislatif lalu," katanya menambahkan.

Muzakir Reza Pahlevi menjelaskan jika memang BPPA ingin membenahi Partai Aceh dan memberikan masukkan maupun kritik kepada pimpinan partai maka dapat dilakukan dengan jalur atau mekanisme partai yang benar.

"Kami mengkhawatirkan mereka (BPPA) memiliki muatan-muatan politik lain untuk mengacaukan internal Partai Aceh dengan melakukan politik propaganda untuk perpecahan di kalangan partai. Saat ini ada beberapa elit Partai Aceh yang mendukung Jokowi, tapi itu adalah sikap pribadi," kata dia menambahkan.

Untuk itu, Muzakir Reza berharap perbedaan dukungan bisa dijadikan sebagai bentuk dinamika demokrasi, dan hal tersebut biasa saja, tidak perlu dipolitisir. Apalagi hanya beberapa elit Partai Aceh saja yang berbeda dukungan dalam Pilpres 2014.

Pilpres 9 Juli 2014 akan diikuti oleh capres/cawapres dari dua pasangan yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar