Capres Jokowi dan cawapres Jusuf Kalla memegang simbol Jabar yaitu senjata kujang dari Sholihin GP (kiri) pada acara "Deklarasi Dukungan Kemenangan Jokowo-JK" di GOR Citra Arena, Bandung, Kamis (29/5). (Republika/Edi Yusuf)
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dana APBN sebesar Rp 400 triliun per tahun akan dianggarkan untuk keperluan subsidi BBM kalau pasangan Jokowi-JK terpilih di Pilpres 9 Juli mendatang. Cawapres Jusuf Kalla (JK) berencana mengalokasikan Rp 100 triliun untuk pembangunan infrastruktur jalan di kepulauan Sumatra.
Dia mengatakan, dana itu hanya sebesar subsidi selama masa tiga bulan, namun dapat memeratakan kesejahteraan penduduk. Mantan ketua umum Partai Golkar itu mengatakan, Sudah saatnya, subsidi itu tepat sasaran.
Maksudnya, subsidi menjadikannya untuk keperluan produktif, bukan kepentingan konsumtif yang emnguntungkan sejumlah masyarakat mampu.
"Ini akan menjadi program kebijakan mendatang, dimana kami akan membangun infrastruktur lintas Sumatera dengan memanfaatkan dana subsidi sekarang ini," kata JK di Pekanbaru, Riau, Sabtu (7/6).
JK juga akan membahas bersama DPR, bagaimana memajukan provinsi Riau. Menurut dia, program itu tentu harus dibicarakan bersama, termaksud gubernur dan bupati/wali kota mengenai apa yang dibutuhkan daerahnya.
Kemudian, soal pembakaran hutan di provinsi tersebut, JK menyatakan, siap menambah pengawasan pada lokasi-lokasi yang dianggap rawan. Kondisi itu, kata dia, juga menjadi tanggung jawab perusahaan internasional, untuk itu perlu pembenahan masif.
"Pemerintah siapkan pengawasan, masyarakat dibekali pengetahuan dan perusahaan nasional serta internasional dimintai tanggung jawabnya," ujar wakil presiden periode 2004-2009 itu.