Soal Babinsa, Tjahjo Kumolo: Masyarakat Tak Boleh Berdiam Diri
Ahad , 08 Jun 2014, 01:27 WIB
Republika/ Wihdan
Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tjahjo Kumolo, ketua tim pemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK), mengatakan persoalan pengerahan bintara pembina desa (babinsa) yang mengajak warga untuk memilih salah satu pasangan merupakan hal yang tak dapat ditolerir.

Ia menegaskan persoalan ini harusnya bisa menjadi momentum agar masyarakat tak boleh lagi berdiam diri melihat potensi kecurangan yang dilakukan para elite kekuasan.

"Kita harus bisa mengorganisir diri, menggerakkan masyarakat, lingkungan, teman-teman di komunitas kita masing-masing. Semua harus bergerak," ajak Tjahjo dengan penuh semangat, Sabtu (7/6).

Tjahjo menambahkan, musuh saat ini adalah kecurangan dan elite kekuasaan yang mengontrolnya. Apabila ada oknum masyarakat yang mengaku-aku tentara atau polisi, diharapkan masyarakat proaktif mempertanyakan identitas sebenarnya.

Pada pemilihan umum presiden (pilpres) pada 9 Juli mendatang akan ada dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Redaktur : M Akbar
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar