REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden Joko Widodo meminta warga berperan aktif melaporkan tindakan kecurangan kampanye pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pernyataan tersebut dikatakan Jokowi untuk mengomentari dugaan adanya anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang mengerahkan warga untuk memilih capres tertentu.
"Saya kira masyarakat harus tahu, kalau ada yang bergerak segera disampaikan," ujar Jokowi di Jalan Subang, Ahad (8/6).
Capres dengan nomor urut dua tersebut juga meminta warga agar memahami bahwa anggota TNI haruslah bersikap netral. Mereka, tidak diijinkan untuk berpihak pada capres tertentu.
Seperti diketahui, seorang oknum anggota TNI Babinsa diduga telah melakukan pendataan penduduk di Gambir, Jakarta Pusat. Tidak hanya mengumpulkan data, oknum tersebut juga mengajak agar warga memilih salah satu pasangan capres.
Mengetahui hal itu, tim hukum pasangan Jokowi - Jusuf Kalla pun telah melaporkan tindakan Babinsa itu pada Bawaslu. Mereka menduga, kejadian yang telah merugikan kubu Jokowi-JK tersebut tidak hanya terjadi di wilayah Jakarta, tapi juga telah sampai hingga ke daerah.
"Bawaslu mengatakan panglima TNI akan dimintai klarifikasi hari Senin terkait Babinsa mengarahkan ke pasangan tertentu," kata anggota tim advokasi Jokowi-JK, Alexander Lay, Sabtu (7/6).