Kelakar Tim Prabowo-Hatta Soal Bajaj dan Garuda
Senin , 09 Jun 2014, 18:02 WIB
antara
Idrus Marham

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pemenangan nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kembali menerima dukungan dari berbagai elemen masyarakat di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Senin (9/6).

Awal pekan ini hadir antara lain ibu-ibu dari Majelis Ta'lim Muslimat Tangerang Selatan, Ikatan Wanita Nasional (Iwanas) Tangerang Selatan, dan Klub Jantung Sehat Ciputat.

Wakil Ketua Bidang Penggalangan dan Kampanye Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Idrus Marham yang memberikan sambutan dalam deklarasi itu. Dalam sambutannya Idrus sempat berkelakar. 

Ia semula menanyakan mengenai waktu tempuh dari Aceh sampai Papua kepada masyarakat yang hadir di Rumah Polonia. "Kalau dari Aceh sampai Papua itu paling tidak delapan jam. Kalau transit dulu itu 10 jam. Luas sekali negara ini," kata dia.

Idrus mengatakan, waktu tempuh itu hampir sama ketika jamaah umrah berangkat ke Makkah. Ibu-ibu yang ada di panggung tertawa mendengar ucapan Idrus. 

"Karena itu untuk menjangkau negara seluas ini, jangan ketawa ibu ini fakta, ini tidak bisa, tidak mampu dijangkau kalau hanya pakai bajaj, bu. Benar?," ujar Sekjen DPP Partai Golkar itu, yang disambut jawaban, "Benar".

Setelah mendapat jawaban itu, Idrus kembali meneruskan penjelasannya.

"Harus pakai apa? Harus pakai Garuda. Jadi jangan pakai bajaj, kalau bajaj gak nyampe-nyampe. Masak mau naik bajaj ke Papua. Kapan? Lima tahun belum sampai. Sampai ke Aceh keliling Indonesia, kita harus pakai Garuda. Karena itu Garuda di dadaku. Ini penting," ujar Idrus, sambil menepukkan tangan di dada sebelah kanan.

Saat ini, Tim Pemenangan Prabowo-Hatta kerap menggunakan baju dengan logo Garuda berwarna merah dada sebelah kanan. Idrus mengatakan, untuk bisa mengelilingi Indonesia ini harus menggunakan sesuatu yang cepat. 

"Karena kita ingin memacu pembangunan Indonesia lebih cepat lagi ke depan. Itu simbol. Jangan hanya sekadar naik bajaj. Jangan diajari rakyat mau hidup miskin, harus diajari hidup kaya. Itu prinsip kita ibu-ibu," kata dia.

Idrus mengatakan, bangsa Indonesia harus lebih cepat mandiri. Bangsa Indonesia juga harus bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Idrus memberikan pesan lain. 

"Harus jujur kita, harus tampil apa adanya. Jadi kalau memang kita punya mobil, naik mobil, dong. Masak punya mobil mau naik sepeda. Gak boleh begitu, tampil apa adanya. Jangan mengada-ada," ujar dia.

Sebelum mengakhiri sambutannya ini, Idrus kembali menyampaikan apresiasi pada elemen masyarakat yang memberikan dukungan. Ia melihat di berbagai daerah muncul semacam gerakan rakyat yang mendukung Prabowo-Hatta. 

Menurut dia, gerakan itu muncul atas inisiatif dan elemen masyarakat sendiri. "Ini dimotivasi cita-cita ingin bangkit, bukan hanya di Rumah Polonia. Ini tidak ada uang, mereka saweran sendiri. Ini harus kita sampaikan, ini sangat luar biasa," kata dia.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar