REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla Trimedya Panjaitan disebut bertemu dengan Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) Komjen Budi Gunawan di Senayan.
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Fadli Zon meminta adanya klarifikasi pertemuan tersebut
"Saya kira institusi Polri harus melakukan suatu tindakan memanggil yang bersangkutan kalau itu benar," kata Fadli di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Senin (9/6).
Ia menilai, jika dari hasil klarifikasi itu pertemuan menyangkut dengan aktivitas politik terkait pilpres, maka itu merupakan pelanggaran.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjan Ronnie F Sompie sudah membantah pertemuan Budi dan Trimedya terkait politik.
Ia menyebut pertemuan itu terjadi secara tidak sengaja ketika Budi tengah makan malam bersama stafnya, akhir pekan lalu. Di tempat itu ada Trimedya. Menurut Ronnie, keduanya sempat bersalaman dan kemudian kembali ke meja masing-masing.
Wakil Ketua Bidang Penggalangan dan Kampanye Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Idrus Marham mengatakan, Polri dan TNI harus tetap netral. Ia mempercayai netralitas dari kedua institusi tersebut. "Jangan kita melibatkan mereka dengan cara-cara yang melanggar hukum," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar itu.
Idrus mengatakan, Prabowo-Hatta dan tim pemenangan berkomitmen untuk tidak melanggar aturan yang ada dalam proses pemilu ini. Ia menyebut semua harus taat pada asas dan aturan yang berlaku.
Sehingga, menurut dia, pemilu dapat berjalan damai dan berintegritas. "Karena hanya dengan cara itu kita dapat melaksanakan pemilu dengan baik, dengan damai, dengan sukses. Yang paling penting lagi kita ke depan ini setelah pemilu tetap kita satu kesatuan," ujar dia.