Tim Pemenangan Jokowi-JK Intensifkan Kampanye Simpatik
Selasa , 10 Jun 2014, 12:03 WIB
antara
Paguyuban pedagang Pasar Gede mengangkat jari mereka membentuk V (dua) ketika mendengarkan orasi politik di kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Ahad (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengintensifkan kampanye simpatik di Maluku. Tujuannya, untuk menarik simpati pemilih agar memenangkan pasangan capres-cawapres itu pada pilpres 9 Juli 2014.

"Kampanye simpatik lebih efektif dan efisien dalam meyakinkan pemilih. Sekaligus menjaga stabilitas keamanan semakin kondusif," kata Koordinator tim pemenangan Jokowi-JK di Maluku, Karel Albert Ralahalu, di Ambon, Selasa (10/6).

Pertimbangannya, kampanye umum tidak bisa menjadi tolok ukur dukungan pemilih nantinya saat masuk bilik suara di sembilan kabupaten dan dua kota.

"Konsekuensinya anggaran besar dikeluarkan. Namun, tidak menjamin yang terlibat kampanye adalah sesungguhnya pemilih yang nantinya menyalurkan hak politik kepada Jokowi-JK," ujarnya.

Tujuan lainnya, tambah dia, menghindari kemungkinan terjadinya gesekan antarsesama simpatisan. Sehingga berdampak terhadap stabilitas keamanan Maluku yang semakin kondusif.

"Jadinya telah diarahkan agar jangan melakukan kampanye hitam, menyinggung SARA dan membeli suara pemilih dengan uang," kata Karel.

Karena itu, para pemilih diyakinkan dengan visi dan misi pasangan Jokowi-JK yang ternyata seiring dengan perjuangan tujuh provinsi kepulauan.

Materinya mengoptimalkan pembangunan laut. Sehingga anggaran yang dilakukan kepada provinsi yang sebagian wilayahnya adalah laut dan berkarakteristik kepulauan itu tidak dihitung berdasarkan luas dataran, sebagaimana diberlakukan hingga saat ini.

"Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur mau pun Nusa Tenggara Barat mendukung visi dan misi Jokowi-JK dengan program mengoptimalkan pembangunan di laut," ujarnya.

Gubernur Maluku periode 2003-2008 dan 2008-2013 itu, menilai salah satu terobosan Jokowi-JK adalah "tol laut". Atau menjembatani Nusantara dengan akses jalan dan kapal motor penyeberangan (KMP) sehingga bisa bepergian dari Aceh hingga Papua dan sebaliknya.

"Pastinya membuka akses pemasaran aneka produksi masyarakat sehingga perekonomian semakin mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar