Capres Prabowo Subianto (tengah) menyapa pendukungnya saat menghadiri peresmian Posko Merah Putih di Surabaya, Jawa Timur, Jum'at (6/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Cyrus Network memperkirakan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kehabisan waktu untuk mendongkrak suara jelang pilpres 2014.
"Dengan mempertimbangkan waktu tinggal tiga pekan sulit bagi Prabowo untuk membuat perubahan berarti," kata Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi di Jakarta, Selasa (10/6).
Hasan menyatakan hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan sejak 25-31 Mei 2014. Pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 38,8 persen suara. Sementara Joko Widodo-Jusuf Kalla sebesar 51,6 persen.
Cyrus Network juga menyurvei pascadebat capres-cawapres yang digelar, Senin (9/6) malam. Hasilnya, Prabowo-Hatta (41,1 persen) dan Jokowi-JK (53,6 persen).
Hasan mengatakan, 30 persen pemilih mempertimbangkan hasil debat sebagai preferensi untuk menguatkan pilihan.
Namun Hasan menyebutkan pasangan Prabowo-Hatta tidak memaksimalkan agenda debat putaran pertama untuk tampil optimal mencari dukungan. Sebaliknya, Hasan menilai pasangan Jokowi-JK tampil tidak istimewa, namun di atas perkiraan.
"Seharusnya Prabowo bisa memanfaatkan acara debat untuk meraih potensi suara 30 persen itu," ujar Hasan.
Ia menjelaskan, kurun waktu November 2013-Mei 2014 elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan signifikan.
Tetapi, peningkatan itu diperkirakan tak akan beranjak atau menyusul Jokowi dalam sisa waktu tiga pekan menjelang pilpres.
Sementara itu, juru bicara tim pemenangan Jokowi-JK, Anis Baswedan menganggap perjalanan upaya memenangkan pasangan itu masih panjang. "Tiga pekan