REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Moderator debat calon presiden-calon wakil presiden pada Senin (10/6) malam, Zainal Arifin Mochtar, mengklarifikasi banyaknya kritik saat dia memandu debat yang berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta, tersebut.
Lewat twitter yang beralamat di @zainalamochtar, Direktur Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gajah Mada tersebut mengungkapkan permintaan maafnya atas penampilan semalam.
"Bagi anda yang tak suka, saya mohon maaf. Mustahil bisa menyenangkan setiap orang di tengah kekauan mekanisme debat yang disusun KPU dan timses,"ujar Zainal.
Debat bertema 'Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan Bersih dan Kepastian Hukum' tersebut mempertemukan dua pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Banyak pihak menuding jika pertanyaan yang disampaikan moderator terlalu panjang. Tak hanya itu, moderator pun dinilai terlalu sibuk mengatur tepuk tangan para audiens di dalam ruangan.
"Soal tepuk tangan, itu kesepakatan di awal. Tidak tepuk tangan dll kecuali kalau sudah selesai. Kalau dilanggar ya saya diminta mengingatkan,"jelasnya.