Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (kedua kanan) bersama istri dan Wakil Gurbernur Jawa Barat Deddy Mizwar (kiri) bersama istri
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Ahmad Heryawan (Aher) dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz), resmi mengajukan cuti untuk menjadi juru kampanye Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Menurut Aher, cuti dua pimpinan tak akan mengganggu kinerja pemprov Jabar. Karena, keduanya cuti pada hari yang berbeda.
"Izin cuti pemilu sudah disampaikan. Waktunya berbeda, tidak akan mengganggu karena dengan Pak Demiz kan berbeda (waktunya, red),'' ujarnya, Rabu (11/6).
Ia menambahkan, kepala daerah yang masuk tim pemenangan capres-cawapres pada pilpres 2014 tetap memprioritas tugas pemerintahan. Karena undang-undangsudah mengatur dengan adil. Yaitu, kepala daerah tetap bertugas menjalankan tugas pemerintahan selama empat hari dari lima hari kerja dalam sepekan.
Berpegang pada peraturan itu, kata Aher, kepala daerah yang diamanahi tanggungjawab sebagai anggota tim pemenangan capres hanya menyisihkan sedikit waktunya bagi tugas kepartaian. "Saya sudah mengajukan izin ke Kemendagri. Insya Allah, tidak ada masalah. Ini tidak perlu menjadi polemik," kata Aher.
Aher mengatakan tak ditawari apa pun atas posisinya sebagai bagian tim pemenangan capres-cawapres Prabowo-Hatta. Ia menerima tugas tersebut karena sebagai perjuangan untuk bangsa dan masyarakat kebanyakan. "Saya tidak ada bargaining politics. Yang ada adalah tugas saja (dari partai) untuk menjadi anggota tim sukses," katanya.
Menurutnya, bupati/wali kota di Jabar pun ada yang mengajukan cuti untuk menjadi jurkam. Saat ini, pengajuan cuti tersebut sedang diproses. Namun, ia lupa jumlahnya. Hanya saja, hampir seluruh bupati/wali kota dari tim koalisi merah putih mengajukan cuti. Begitu juga, dengan tim Jokowi-JK.
"Hampir semua, Bupati Subang, Cirebon, sedang diproses, saya tidak tahu persis jumlahnya," katanya.
Sementara Deddy Mizwar telah mengajukan cuti untuk menghindari konflik kepentingan. Mengingat kini dirinya merupakan pejabat negara. "Insya Allah tanggal 26 (Juni) dan 3 (Juli). Minimal sudah cuti, jangan sampai digugat," kata Deddy.
Kendati begitu, Deddy mengaku belum mengetahui lokasi tempatnya berkampanye nanti. "Belum tahu kampanye ke mana, tergantung. Paling ngobrol sama peduduk atau komunitas," katanya.
Deddy menjelaskan, keikutsertaan itu atas keinginannya sendiri. "Ditambah adanya permintaan dari Kang Aher," kata Deddy.
Ia pun menjamin tidak akan menggunakan failitas negara selama menjalani masa kampanye. "Paling di batas keamanan (pengawalan) saja," katanya.